Popular Topic
- |
- 05 October 2017
Isyana Sarasvati Tak Terlalu Peduli Jika Album Keduanya Gagal Booming
Setelah berhasil menjadi idola baru kawula muda bersama album EXPLORE!, tahun ini Isyana Sarasvati pun resmi merilis album keduanya yang memuat 10 track, PARADOX. Mengaku butuh persiapan 2 tahun, Isyana lalu menjelaskan kalau seluruh materi di album PARADOX memuat seluruh cerita hidupnya.
"Ini semua kan cerita hidupku, tentang apa yg aku rasain selama 2 tahun terakhir. Selain lagu Terpesona, itu lagu flashback ke tahun 2007, satu lagu yang paling aku banget tuh Winter Song sebenarnya. Karena di situ aku merasa di titik low minus yang paling tinggi pada saat itu. Akhirnya gimana caranya aku bisa membangkitkan diri aku lagi, yaitu dengan flashback ke masa-masa aku bahagia banget dengan orang-orang terdekat. Setiap kali aku ngerasa down atau apa, aku pasti dengerinnya Winter Song, karena itu lagu magis," jelas Isyana saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (27/9).
Lebih jauh, Tetap Dalam Jiwa hit maker itu kemudian menjelaskan sedikit proses pembuatan album PARADOX yang ia kerjakan di luar negeri. Yang menarik, Isyana lalu mengungkapkan kalau ia bekerjasama dengan produser musik dari salah satu girl group dari Korea Selatan yang ternama.
"Itu pas bulan Februari aku berangkat ke sana (Swedia) untuk menggarap album PARADOX ini sama Olof Lindskog, Caesar dan Loui. Itu Caesar dan Loui sempat bikinin lagu Korea yang terkenal banget, Red Velvet, dan itu aku baru nyadarinnya pas aku pulang. Jadi pas aku beres datang ke Indonesia dan mereka kayak, 'yeah, kita baru launch buatin lagunya Red Velvet,' Jadi aku kerja sama mereka, wow banget. Keren banget sih orang-orangnya di sana, dan pastinya snagat humble dan apa ya, down to earth banget. Jadi bukan yang kamu harus kayak gini, kamu harus kayak gitu, nggak sama sekali. Mereka sangat menghargai semua lagu-lagu aku karena kan aku menciptakan sendiri dan mereka membantu memproduseri lagu itu, gak ada sama sekali, 'oh lo tuh harus gini,' Gak ada sama sekali, jadi enak banget kerja ama mereka," lanjutnya.
Sedangkan ketika ditanya mengenai rasa optimis Isyana di album kedua ini, ia pun mengaku sama sekali tidak terlalu peduli jika nantinya PARADOX tidak booming di pasar musik Tanah Air. Malah, Isyana pun tak terlalu memikirkan untuk bisa meraih gelar dari ajang penghargaan bersama album keduanya.
"Sebenarnya aku tipikal seorang musisi yang tidak terlalu memikirkan awards atau booming segala macam, karena kenal musik tuh dari kecil banget, dari umur 7 tahun, (musik) udah jadi hidup aku, music is my life, music is my language karena waktu kecil tuh aku tipikal orang yang susah berbicara, sampai kayaknya untuk sosialisasi tuh sulit banget dan ternyata secara self-consciously dari kecil aku kalau lagi happy ke piano, kalau lagi sedih atau marah-marah main piano. Itu orang tua aku udah ngeliat, 'kayaknya nih anak musik banget, dan semua yang dia rasakan dituangin ke piano ini,' dan ada beberapa recordings yang masih disimpan. Jadi aku sih gak pernah mikirin ke arah situ, tapi lebih ke, aku memang hidup bersama musik," pungkasnya.